Buta Aksara Arab Jadi Misi Dakwah Rumah Tahfidz Al Fatih Muntilan

//

Buta Aksara Arab menjadi persoalan yang sudah terlalu lama. Tingkat kesadaran masyrakat terkait dengan buta aksara arab juga perlu di tumbuhkan karena jika di biarkan.

Tentu saja masyarkat luas akan abai akan pentingnya membaca Al Quran maupun membaca Bahasa arab.

Membaca Al Quran bisa di lakukan di mana saja, bahkan metode mempelajarinya bisa dengan berbagai cara yang menyenangkan.

Mulai dari menggunakan aplikasi berbasis android, buku buku pembelajaran online.

Maupun guru ngaji yang bisa di akses melalui media sosial atupun bisa mendatangkan secara langsung ke rumah – rumah.

Hal inilah yang manjadi perenungan dari Rumah Tahfidz Al Fatih Muntilan untuk berfokus pada pengentasan buta aksara arab pada tahun 2022.

Ada beberapa Metode yang bisa di gunakan di Rumah Tahfidz Al Fatih.

Diantaranya Metode Tsaqifah, Metode Dzakira dan Metode Ummi yang kesemuanya di gunakan berdasarkan kelas atau kelompok usia yang berbeda beda.

Informasi pendaftaran rumah tahfidz al fatih muntilan

A.     Cara Mengatasi Buta Aksara Arab

Mengatasi Buta Aksara Arab di butuhkan beberapa tahapan, tidak bisa langsung di terapkan begitu saja, butuh pendekatan agar mereka memiliki kesadaran yang baik terhadap pentingnya belajar mengenai huruf hijaiyah.

Beberapa hal tersebut di antaranya;

a.       Niat

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إنَّمَا الأعمَال بالنِّيَّاتِ وإِنَّما لِكُلِّ امريءٍ ما نَوَى فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُولِهِ فهِجْرَتُهُ إلى اللهِ ورَسُوْلِهِ ومَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيْبُها أو امرأةٍ يَنْكِحُهَا فهِجْرَتُهُ إلى ما هَاجَرَ إليهِ

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya,

maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya.

Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]

Niat merupakan hal penting yang paling di utamakan dalam Islam.

Jika seseorang niat belajar, tanpa keinginan untuk mendapatkan ridho Allah.

Maka bisa di pastikan apa yang di lakukan akan sia-sia.

Alias tidak mendatangkan pahala.

Bukan hanya itu, niat yang benar juga bisa membuat diri kita tetap istiqomah untuk tetap mempejari Al Quran.

Oleh karenanya butuh pendekatan dari sisi Niat dari dalam diri seseorang tersebut agar mau untuk belajar huruf hijaiyah.

b.      Guru

Guru menjadi hal yang paling penting dalam memulia pembelajaran, oleh karenanya hendaknya harus selekstif dalam memilih guru yang baik.

Dalam Musnad Al Imam Ahmad dari Anas Bin Mail Radhiyallahunganhu,

Nabi Shallallahu’alailihi wassalam “permisilan ulama di muka bumi seperti bintang yang ada dilangit. Bintang dapat memberi petunjuk pada orang orang yang berada di gelap malam di daratan maupun di lautan. Jika bintang tidak muncul, manusia tidak mendapatkan peuntunjuk

Oleh karena itu, menuntut ilmu agama adalah perkara yang penting. Tidak boleh sembarangan dan main-main.

Termasuk di dalamnya, perkara memilih orang yang akan diambil ilmunya, yang akan dijadikan guru, juga merupakan perkara serius, tidak boleh serampangan.

 Bahkan wajib selektif dalam menuntut ilmu agama, tidak mengambil ilmu dari sembarang orang.

Inilah yang diajarkan dalam Alquran dan Sunnah Nabi serta teladan dari para ulama terdahulu.

c.       Metode Buta Aksara Arab

Metode adalah hal yang penting dalam pembelajaran.

Terutama terkait dengan Buta Aksara Arab yang sedang menjadi topik pembahasan

Oleh karenanya seorang guru harus bisa menerapkan metode yang tepat sesuai dengan kelas usia yang akan di terapkan.

B.     Metode Yang Di Gunakan Dalam Buta Aksara Arab

Ada beberapa metode yang bisa di terapkan untuk kalangan usia yang berbeda beda.

Rumah Tahfidz Al Fatih Muntilan memiliki bebarapa metode yang di gunakan untuk mengatasi buta aksara arab.

a.       Metode Tasqifah

Metode Tsaqifah adalah cara belajar membaca Al Quran untuk lingkungan usia minimal SMP sederajat.

Dalam artian metode ini biasa di terapkan untuk karegori usia Dewasa.

Dalam metode tsaqifah banyak cara agar dapat mudah mempelajari Al Quran.

Contohnya dengan cara cantolan NA-MA-SA-YA MA-LA-RO-SA

Menghafal huruf hijaiyah menjadi sangat mudah dan menyenangkan untuk kategori usia dewasa atau yang sudah memasuki usia lanjut

b.      Metode Dzkira

Metode dzkira adalah salah satu metode baca Al Quran yang bisa di terapkan untuk usia anak anak bahkan sampai dewasa.

Keunggulan Metode Dzakira ini adalah

  • Di susun secara sistematis
  • Contoh- contoh langsung dari ayat ayat Al Quran
  • Pengejaan per huruf dalam pembelajarannya
  • Ketepatan dala pengucapan Panjang pendek
  • Mengenali hukum tajwid secara aplikatif
  • Menggunakan rasm atau penulisa standard Indonesia
  • Lembaran Full color sehingga menarik bagi pembaca
  • Di terapkan untuk semua usia

Dalm metode Dzkira ini, hanya satu jilid saja, dan insyaallah bisa memudahkan membaca Al Quran.

Itu tadi, pemabasan mengenai Program Pembebasan Buta Akara Arab yang di gagas Rumah Tahfidz Al Fatih Muntilan.

Bagi siapa saja yang ingin belajar membaca Al Quran atau bahkan menghafalkan Al-Quran. Insyaallah Rumah Tahfidz Al Fatih Muntilan siap mendampingi.

Leave a Comment