Menanamkan Adab Pada Anak Dalam Islam

//

Menanamkan adab pada anak harus melalui keteladanan dan pendidikan yang bertahap.

 Mengajarkan adab pada anak, tidak perlu menunggu usianya hingga usia dewasa.

Adab pada anak bisa mulai di kenalkan pada usia dini, bahkan di mulai dari kebiasaan harian mereka.

Perintah untuk mendidik anak di sini berdasarkan ayat,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.”

 (QS. At Tahrim: 6).

Begitu pula Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah mendidik ‘Umar bin Abi Salamah adab makan yang benar.

Beliau berkata pada ‘Umar,

يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ

“Wahai anak kecil, sebutlah nama Allah (bacalah bismillah) ketika makan.

Makanlah dengan tangan kananmu. Makanlah yang ada di dekatmu.”

(HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022).

Menanamkan adab pada anak dalam islam, harus dengan hati hati dan selalu ber tawakal kepada Allah.

Nah, untuk lebih detailnya ada beberapa cara penerapan adab yang baik dan benar pada anak

1.      Cara menanamkan adab pada anak

Menanmkan adab pada anak di perlukan tahapan , step by step,

tidak bisa begitu saja di terima oleh anak dalam keseharainnya.

Di samping usaha setiap hari serta di berikan contoh.

Anak juga harus di doakan, agar Allah memudahkan ia, menerima kebaikan yang telah di ajarkan.

2.      Menanamkan Adab Pada Anak Dengan Aqidah yang Kuat

Yang pertama adalah menanakan aqidah yang kuat.

Penanaman aqidah ini penting sekali di lakukan karena menjadi pondasi awal saat mengenal pencipta mereka.

Dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

عَنْ جُنْدُبِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ كُنَّا مَعَ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- وَنَحْنُ فِتْيَانٌ حَزَاوِرَةٌ فَتَعَلَّمْنَا الإِيمَانَ قَبْلَ أَنْ نَتَعَلَّمَ الْقُرْآنَ ثُمَّ تَعَلَّمْنَا الْقُرْآنَ فَازْدَدْنَا بِهِ إِيمَانًا »

Dari Jundub bin ‘Abdillah, ia berkata, kami dahulu bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, kami masih anak-anak yang mendekati baligh.

Kami mempelajari iman sebelum mempelajari Al-Qur’an.

Lalu setelah itu kami mempelajari Al-Qur’an hingga bertambahlah iman kami pada Al-Qur’an.

(HR. Ibnu Majah, no. 61. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

3.      Pemahaman Bahwa Adab dan Sopan Santun Merupakan Bagian Dari Akhlak Terpuji

Yang Kedua adalah pemhaman bahwa adab dan sopan santun adalah bagian dari akhlaq terpuji.

Berikan contoh – contoh ringan dalam keseharian, seperti hadits tersebut

Lihatlah bagaimana akhlak mulia ini diwasiatkan oleh Lukman pada anaknya,

وَلَا تُصَعِّرْ خَدَّكَ لِلنَّاسِ وَلَا تَمْشِ فِي الْأَرْضِ مَرَحًا إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.

Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri”

 (QS. Lukman: 18).

4.      Memberikan Contoh Keteladanan Rasululllah

Mengajarkan adab pada anak melalui keteladanan Rasulullah.

Hal ini penting di lakukan , dengan memberikan kisah keteladan Rasulullah dalam kesehariannya.

Allah Ta’ala berfirman,

ﻟَّﻘَﺪْ ﻛَﺎﻥَ ﻟَﻜُﻢْ ﻓِﻲ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠﻪِ ﺃُﺳْﻮَﺓٌ ﺣَﺴَﻨَﺔٌ ﻟِّﻤَﻦ ﻛَﺎﻥَ ﻳَﺮْﺟُﻮﺍ ﺍﻟﻠﻪَ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡَ ﺍْﻷَﺧِﺮَ ﻭَﺫَﻛَﺮَ ﺍﻟﻠﻪَ ﻛَﺜِﻴﺮًﺍ

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”

(QS. Al-Ahzab: 21).

Baja juga : 10 Adab Yang Harus Di Biasakan Pada Anak

5.      Mengenalkan Masjid Pada Anak anak

Menanamkan Adab Pada Anak Yang Berikutnya adalah mengenalkan masjid pada anak anak.

Sering kali orang tua menjahuhkan masjid dari dunianya alasannya, bermacam macam.

Mulai dari mengganggu orang yang beribadah hingga dianggap masjid adalah tempat sacral yang hanya di tujukan untuk ibdah fardhu saja.

Padahal sejatinya fungsi masjid adalah sebagai majlis ilmu, tempat bermusyawarah, tempat mendidik anak anak.

Sebaik baik lingkungan setelah keluarga adalah masjid.

Anggapan bahwa anak di masjid hanya membuat keributan dan mengganggu ibadah  tidaklah benar.

Hendaknya orang tua, memberikan keleluasaan dengan memberikan Batasan Batasan kepada anak.

Dari sini anak di kenalkan berbagai Batasan Batasan yang di perbolehkan dan tidak di perbolehkan.

Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مروا أبناءكم بالصلاة لسبع واضربوهم عليها لعشر

“Perintahkanlah anak kalian untuk shalat di saat mereka berusia 7 tahun dan pukullah mereka jika mereka enggan ketika mereka berusia 10 tahun

Perintah salah memang di usia 7 tahun, namun proses edukasi tersebut sudah di mulai sejak balita.

Oleh karena itu, orang tua harus seksama dan teliti dama memberikan pengertian kepada mereka.

6.      Kesimpulan Menanamkan Adab Pada Anak

Menanamkan Adab Pada anak Dalam islam, memang di mulai sejak usia dini.

Islam sangat memperhatikan seluruh detailnya, mlai dari mengandung, menyusui, menyapih hingga mengjarkan ia kemasjid.

Orang tua harus berperan aktif, jangan samapai anak anak terlena dan orang tua lalai dengan kemajuan teknologi saat ini.

follow FB : rumahtahfidzmuntilan

Leave a Comment