Menjadi hafidz tanpa harus mondok adalah kesempatan yang sangat mulia bagi setiap orang. Menjadi hafidz tanpa harus mondok? Kedengarannya sulit untuk di wujudkan.
Namun kunci sebenarnya dalam menghafalkan quran adalah niat dan kesungguhan dalam menghafalkan quran disertai pendampingan seorang guru.
Banyak yang menginginkan menjadi penghafal quran namun terbatas oleh waktu, pekerjaan atau bahkan usia yang sudah tidak muda lagi, ada beberapa tips menjadi hafidz quran tanpa harus mondok, berikut pembahasannya
Menjadi hafidz tanpa harus mondok. Bisa jadi alternatif bagi siapa saja yang dalam keseharian harus melalui pendidikan di sekolah formal biasa.
Atau bahkan di masa kecilnya tidak sempat mengenyam pendidikan di pesantren.
Berikut adalah tips menjadi hafidz tanpa harus mondok
1. Memilih Rumah Tahfidz Yang Tepat
Yang pertama adalah memilih rumah tahfidz yang sesuai.
Rumah tahfidz merupakan solusi untuk menjadi hafidz tanpa harus melakukan karantina atau tinggal di pesantren.
Di dalam rumah tahfidz banyak di sediakan bimbingan dalam mempelajari Al-Quran baik yang sifanya asrama maupun non asarama.
Adanya pilihan dalam menghafal quran ini, selayaknya menjadi motivasi bagi kalian yang ingin menjadi hafidz namun terkendala oleh waktu atau pekerjaan maupun pendidikan formal.
Insyaallah dengan begitu para calon hafidz akan tumbuh dari dua lini yaitu lini pesantren maupun lini non pesantren.
Memang antara pesantren dan non pesantren memiliki karakteristik yang berbeda, namun kisah para hafidz hafidzah yang sukses menghafalkan Quran tanpa melalui pendidikan pesantren/asrama bisa menjadi motivasi kita semua.
Di kutip dari republika.co.id, Nenek Armahinti berusia 50 tahun dan Nenek Asdawis yang berusia 52 tahun. Meski sudah berumur, mereka adalah santri di Rumah Tahfidz Al-Wustho yang berada di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat.
Pada Desember 2019 lalu, keempatnya menjadi ratu dalam perhelatan wisuda tahfidz yang digelar oleh rumah tahfidz tersebut.
Bersama anak-anak dan cucu-cucunya, mereka didaulat sebagai wisudawati dengan kategori yang berbeda, mulai dari 1, 2, 3 hingga 5 juz.
Para “Srikandi”, begitulah Ustadz Syukur Usman, Koordinator Daerah Rumah Tahfidz Sumatera Barat.
Menyebut mereka. Julukan itu tak lain karena semangat mereka dalam belajar dan menghafal Alquran meski usianya tak muda lagi.
“Nenek semangat, terus menghafal dengan ustadz,” ujar Nenek Madinah yang sudah menghafal satu juz selama enam bulan
Bukan tanpa alasan, salah satu motivasi Nenek Madinah menghafal Alquran adalah agar meninggal dalam keadaan husnul khatimah.
Sebab tidak ada yang mampu menyelamatkannya di akirat, selain amal ibadah di dunia, termasuk dari hafalan Qur’annya.
“Menghafal, supaya nanti nenek waktu meninggal, bisalah husnul khatimah, bisa nenek moco Qur’an, insya Allah,” imbuhnya dalam logat bahasa Minangkabau.
Sejalan dengan Nenek Madinah, Nenek Jusma pun sangat menginginkan saat-saat terakhir dalam hidupnya dihabiskan bersama Alquran.
Ia berharap, Alquran akan datang pada hari kiamat kelak dengan syafaat untuk dirinya dan para ahlul Qur’an lainnya.
“Nenek ingin meninggal dalam keadaan menghafal,” ucap Nenek Jusma.
Menurutnya, usia tak menghalangi seseorang untuk belajar dan menghafal Alquran.
Buktinya ia dapat menghafal dengan bekal niat dan semangat.
Bahkan, semangatnya melebihi ketiga rekannya.
“Kalau saya coba-coba, mudah-mudahan dapet (hafalan), jadi hafal. Setelah dihafal, diamalkan,” tuturnya.
Nah, mereka telah berhasil membuktikan menjadi hafidz tanpa harus mondok.
Jadi carilah rumah tahfidz yang menyediakan program pendidikan khusus untuk anak anak sampai dewasa.
Dari sini insyaallah kalian akan mendapatkan pendampingan yang luar biasa, jika menemukan rumah tahfidz yang memenuhi kriteria diatas.
2. Menjadi Hafidz Tanpa Harus Mondok Bersama Rumah Tahfidz Muntilan
Berbicara soal menjadi hafidz tanpa harus mondok. Disini kita akan sedikit membahasa rumah tahfidz quran yang berlokasi di Kabupaten Magelang Kecamatan Muntilan.
Rumah Tahfidz Al Fatih Muntilan ini didirikan pada bulan September 2021 dan mulai membuka kelas pada bulan Desember 2021.
Dengan mengangkat misi mencetak generasi hafidz. Rumah tahfidz Muntilan membuka pendaftaran untuk jenjang usia dini sampai jenjang usia dewasa.
Setiap pengajar di bekali metode untuk mendampingi setiap klaster usia.
Jadi bagi yang usia dewasa tidak perlu khawatir penyampaian dari para asatidzah rumah tahfidz muntilan terlalu cepat atau suli di pahami.
Begitu pula dengan usia anak-anak. Pertanyaannya apakah mungkin di usia dini bisa mulai menghafal quran.
Justru dari usia dinilah, hafalan quran mulai di kenalkan, banyak metode yang dapat di gunakan seperti metode talaqqi, metode tabarok maupun metode lainnya yang di sesuaikan dengan kebutuhan si buah hati. Nah menarik bukan?
Tidak hanya itu rumah tahfidz al fatih muntilan juga memiliki dua program khusus yaitu
-kelas tahfidz reguler adalah kelas privat.
Jadi bagi kalian bisa memilih dua program tersebut sesuai dengan kesibukan masing masing.
Kesimpulannya, menjadi penghafal quran adalah tanggung jawab masing masing, di era saat ini, menjadi hafidz tanpa harus mondok sangat mungkin di terapkan atau di kerjakan. Terlebih dengan banyaknya rumah tahfidz yang tersebar di berbagai daerah. Baik yang berada di daerah perkotaan mapun berada di daerah perdesaan.
Sumber : https://kemenag.go.id/ https://kemenag.go.id/r