Metode tikrar merupakan metode menghafal yang dilakukan dengan cara mengula ngulang bagian yang ingin dihafalkan.
Metode ini dimaksudkan agar hafalan yang pernah dihafalkan oleh para santri bisa tetap terjaga dengan baik.
Dengan maksud untuk melancarkan hafalan yang telah dihafal sehingga tidak mudah lupa.
Implementasi metode tikrar dilakukan dengan dua tahap, yakni tahap persiapan dan tahap
penerapan.
Hafal Tanpa Menghafal
Metode tikrar ini di lakukan dengan beberapa tahapan
Pada tahap persiapan seseorang santri sebelum menyetorkan hafalan kepada ustad,
mereka terlebih dahulu melakukan persiapan yaitu mentakrir (mengulang-ulang) hafalan sampai benar-benar lancar dan baik..
Persiapan tersebut dalam upaya membuat hafalan yang disetorkan kepada ustad lebih baik. Selanjutnya, pada tahap penerapan, dilakukan dengan menyetorkan hafalan kepada ustad dan mudarosah berkelompok.
Metode tikrar ini juga dapat kita terapkan dalam kehidupan sehari hari.
Jika langkah diatas adalah bentuk penerapan di pesantren, maka bagi yang di luar hal itu dapat melalui rumah tahfidz atau menunjuk kawan untuk menyetorkan dengan metode tikrar ini.
Kelebihan Metode Tikrar
Kelebihan teknik menghafal tikrar ini di antaranya :
- Adanya kolom-kolom tikrar di bagian kiri dan kanan, sehingga memudahkan pengecekan banyaknya pengulangan bacaan yang telah dilakukan
- Setiap halaman dibagia menjadi 4 Maqra (empat bagian) ditandai dengan perbedaan warna halaman untuk setiap bagian ini memudahkan kita membagi bagian halaman yang ingin di hafalkan
- Di bagian bawah terdapat list kata-kata kunci hafalanlist kata kunci ini dapat digunakan sebagai pengingat awal dan akhir. karena kita cenderung lebih mudah menghafalkan jika kita benar- hafal bagian awal dan akhir bacaan
- Terdapat Ayat-ayat yang mirip, dengan mengetahui ayat-ayat yang mana saja yang mirip satu sama lain, memudahkan kita untuk mengecek kekeliruan bacaan kita saat lanjutan ayat yang kita baca ternyata salah.
Istiqomah dan Teratur
Istiqomah dan teratur dalam menghafal quran sangat di utamakan .
Dalam menghafal quran menggunakan metode tikrar di utamakan selalu konsisten dan tertatur dalam membaca dan mengualang bacaan quran baik yang telah di hafal maupun yang sedang di hafalkan
Karena itulah, kita sangat membutuhkan ketekunan untuk menghafal Al Qur’an dengan metode ini.
Kita hanya perlu mengulang bacaan hingga minimal 40 kali, agar ayat yang kita hafal semakin kuat tertanam dalam benak.
Selain itu, lisan kita juga semakin ringan untuk melafalkannya.
Imam al-Bukhari juga membagikan rahasia tentang kekuatan hafalannya.
Ia mengatakan bahwa “saya tidak menemukan cara menghafal yang lebih efektif selain dengan cara terus menerus melihat tulisan dan mengulang-ulang perkataan, karena itulah sejatinya hafalan”.
Itu tadi seputar salah satu metode yang di terapkan untuk semua kategori usia. Metode tikrar ini banyak di terapkan di rumah tahfidz maupun pondok pesantren.
Referensi :
https://mediacenter.slemankab.go.id/menghafal-alquran-dengan-metode-tikrar/