Keutamaan para ulama menurut syariat di sebutkab beberapa kali dalam Al Quran , di antara ciri khas keutamaan para ulama adalah takut akan hukum Allah, senanatiasa mengerjakan kewajiban Nya.
Orang orang yang berilmu , memiliki kedudukan yang tinggi serta istoqomah dalam memperdalam ilmu Agama.
Keutamaan para Ulama juga di sebutkan dalam beberapa riwayat hadits yang menunjukkan ulama memiliki derajat yang tinggi. Berikut pembahasannya.
A. Hadits tentang Keutamaan Para Ulama
Hadits tentang Keutamaan Ulama dalam Islam memiliki kedudukan yang sangat tinggi di mata Allah subhanahu watangala, banyak hadits yang menunjukkan keutamaan Ulama di dalam Islam
Hadis pertama:
قال النبي صلى الله عليه وسلم لابن مسعود رضي الله عنه: {يَا ابْنَ مَسْعُوْدٍ، جُلُوْسُكَ سَاعَةً فِيْ مَجْلِسِ العِلْمِ، لاَ تَمَسُ قَلَماً، وَلاَ تَكْتُبُ حَرْفًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ عِتْقِ أَلْفِ رَقَبَةٍ، وَنَظَرُكَ إِلىَ وَجْهِ العَالِمِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَلْفِ فَرَسٍ تَصَدَّقْتَ بِهَا فِيْ سَبِيْلِ اللهِ، وَسَلاَمُكَ عَلىَ العَالِمِ خَيْرٌ لَكَ مِنْ عِبَادَةِ أَلْفِ سَنَةٍ}.
Nabi saw. bersabda kepada Ibnu Mas’ud r.a., “Wahai Ibnu Mas’ud, dudukmu sesaat di dalam suatu majelis ilmu, tanpa memegang pena dan tanpa menulis satu huruf (pun) lebih baik bagimu dari pada memerdekakan seribu budak.
Pandanganmu kepada wajah seorang yang berilmu lebih baik bagimu dari pada seribu kuda yang kau sedekahkan di jalan Allah.
Dan ucapan salammu kepada orang yang berilmu lebih baik bagimu dari pada beribadah seribu tahun.”
Hadis kedua:
وقال صلى الله عليه وسلم: {فَقِيْهٌ وَاحِدٌ مُتَوَرِّعٌ أَشَدُّ عَلىَ الشَيْطَانِ مِنْ أَلْفِ عَابِدٍ مُجْتَهِدٍ جَاهِلٍ وَرعٍ}.
Nabi saw. bersabda, “Satu orang yang faqih (pandai ilmu syariat/fiqih) dan wira’i (yang meninggalkan hal-hal yang diharamkan) lebih berat bagi setan dari pada seribu orang yang giat beribadah (namun) bodoh (meskipun) wira’i.”
Hadis ketiga:
وقال صلى الله عليه وسلم: {فَضْلُ العَالِمِ عَلىَ العَابِدِ كَفَضْلِ القَمَرِ لَيْلَةَ البَدْرِ عَلىَ سَائِرِ الكَوَاكِبِ}.
Nabi saw. bersabda, “Keutamaan orang yang berilmu (yang mengamalkan ilmunya) atas orang yang ahli ibadah adalah seperti utamanya bulan di malam purnama atas semua bintang-bintang lainnya.”
Hadis keempat:
وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنِ انْتَقَلَ لِيَتَعَلَّمَ عِلْمًا غُفِرَ لَهُ قَبْلَ أنْ يَخْطُوَ}.
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang berpindah (baik dengan berjalan kaki atau naik kendaraan) untuk mempelajari ilmu (syariat/agama) maka ia akan diampuni (dosa-dosa kecilnya yang telah lalu) sebelum ia akan melangkah (dari tempatnya jika ia berniat karena Allah taala).”
Hadis kelima:
وقال صلى الله عليه وسلم: {أَكْرِمُوا الْعُلَمَاءَ فَإِنَّهُمْ عِنْدَ اللهِ كُرَمَاءُ مُكْرَمُوْنَ}.
Nabi saw. bersabda, “Muliakanlah ulama’ (orang-orang yang memiliki ilmu syariat/agama dan mengamalkannya, mereka baik ucapan dan perbuatannya) karena sungguh mereka menurut Allah adalah orang-orang yang mulia dan dimuliakan (di kalangan malaikat).”
Hadis keenam:
وقال صلى الله عليه وسلم: {مَنْ نَظَرَ إِلَى وَجْهِ الْعَالِمِ نَظْرَةً فَفَرِحَ بِهَا خَلَقَ اللهُ تَعَالَى مِنْ تِلْكَ النَّظْرَةِ مَلَكًا يَسْتَغْفِرُ لَهُ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ}.
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang memandang wajah orang yang berilmu dengan sekali pandangan, lalu ia bahagia dengan pandangan itu, maka Allah swt. telah menciptakan pandangan itu seorang malaikat yang akan memintakan ampun untuknya sampai hari Kiamat.”
Hadis ketujuh:
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: {مَنْ أَكْرَمَ عَالِمًا فَقَدْ أَكْرَمَنِيْ، وَمَنْ أَكْرَمَنِيْ فَقَدْ أَكْرَمَ اللهَ، وَمَنْ أَكْرَمَ اللهَ فَمَأوَاهُ الْجَنَّةُ}.
Nabi saw. bersabda, “Siapa yang memuliakan seorang yang berilmu maka sungguh ia telah memuliakanku, siapa yang memuliakanku, maka sungguh ia telah memuliakan Allah, dan siapa yang memuliakan Allah, maka tempatnya adalah surga.”
Hadis kedelapan:
وقال النبي صلى الله عليه وسلم: {نَوْمُ العَالِمِ أَفْضَلُ مِنْ عِبَادَةِ الجَاهِلِ}.
Nabi saw. bersabda, “Tidurnya seorang yang berilmu (yakni orang alim yang memelihara adab ilmu) lebih utama dari pada ibadahnya orang yang bodoh (yang tidak memperhatikan adabnya beribadah).”
B. Keutamaan Para Ulama dan Ciri Khas Ulama Dalam Al Quran
Keutamaan para ulama dalam Al Quran di sebutkan beberapa kali, kesemuanya menunjukkan ciri khas para ulama di dalam Al Quran.
Di antaranya
a. Keutamman Para Ulama Takut Akan Hukum Allah
Para ulama akan senaniasa takut akan hukum Allah, baik yang sifatnya balasan secara langsung maupun yang sifatnya balasan kelak di akhirat.
Di sebutkan dalam QS Al Fatir Ayat 28
Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan jenisnya).
Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
b. Melakanakan Shalat Malam
Ciri Khas Keutamaan Para ulama yang berikutnya adalan melaksanakan Shalat Malam.
Disebutkan dalam QS. Az Zumar ayat 9
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih beruntung) ataukah orang yang beribadat di waktu-waktu malam dengan sujud dan berdiri, sedang ia takut kepada (azab) akhirat dan mengharapkan rahmat Tuhannya?
Katakanlah: “Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.
c. Orang Orang Yag Berilmu
Yang berikutnya adalan Ulama ialah orang yang berilmu .
Dalam surat Al An Biay ayat 7 di sebutkan :
Dan Kami tidak mengutus (rasul-rasul) sebelum engkau (Muhammad), melainkan beberapa orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah kepada orang yang berilmu, jika kamu tidak mengetahui.
d. Memiliki Kedudukan Yang tinggi di Hadapan Allah
Ulama memiliki kedudukan yang tinggi di hadapan Allah, dan Allah akan meninggikan kedudukan para ulama.
Di sebutkan dalam QS. Al Mujadalah ayat 11
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan,
“Berdirilah kamu,” maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.
e. Senantiasa Memperdalam Ilmu Agama
Ulama adalah orang yang senantiasa memperdalam Ilmu agama, sampai sampai kedudukan para ulama di samakan dengan orang yang berjihad di jalan Allah karena senantiasa istiqomah memperdalam ilmu Agama.
Dalam QS At Taubah Ayat 122 di sebutkan
Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.
Kesimpulanannya Ulama memiliki kedudukan yang luar biasa di hadaan Allah, oleh karena itu kita harus seantiasa menghormati dan tidak merendahkan para ulama karena sifatnya yang rendah hati dan senantiasa istiqomah di jalan Allah.
Haruslah kita tiru agar bersama sama memudahkan ke jalan Allah dan menuju surganya, semoga kelak kita termasuk orang orang yang di kumpulkan dengan orang orang yang sholeh yaitu para ulama
Sumber :