Mendidik Anak Cinta Quran Dengan Keteladan

//

Mendidik anak cinta quran dengan keteladan, tentunya bukan omongan semata (perintah), apa lagi orang tua di tuntut untuk ikut serta di dalamnya.

Mendidik anak cinta quran juga perlu di dukung dengan membuat kurikulum sederhana, yang bisa di terapkan dalam kegiatan atau aktivitasnya hariannya.

Misalnya untuk anak usia SD, mereka di tuntut untuk ikut serta dalam kegiatan akademik harian, sementara di sisi lain mereka juga harus berbagi waktu membaca atau menghafal al qur’an.

Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini kami akan merangkum secara singkat cara mendidik anak cinta quran dengan keteladanan

Cara mendidik anak cinta quran

Cara mendidik anak cinta quran bukan di mulai dengan perintah terlebih untuk anak anak usia 3-7 tahun, yang masih sangat suka bermain.

Begitu pula dengan anak usia 7-12 tahun, tentu mendidik mereka sangatlah berbeda di bandingkan dengan mendidik anak anak usia 3 tahun sampai 7 tahun.

Perlu di ketahui, orang tua haruslah sabar serta telaten. Perlu adanya konsistensi dalam kegiatan hariannya.

Berikut beberapa tahapannya,

Mendidik anak cinta quran dengan teladan

Yang pertama, berikanlah teladan , terkhusus untuk anak anak usia 3-7 tahun, tanpa kita suruh atau dekte, mereka akan penasaran dengan aktivitas rutin yang kita lakukan.

خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ

Sabaik baik kalian ialah yang mempelajari qur’an dan mengamalkannya,

Dari hadits riwayat bukhori di atas, terdapat kata ta’allama, yang artinya mempelajari, .

Yaps., meskipun orang tua bukan penghafal Al Quran, atau hafidz/hafidzah.

Ada baiknya kita mempelajari al qur’an terlebih dahulu, misalkan kita memiliki guru tahfidz sendiri, untuk membimbing kita.

Supaya bisa mengajarkan al qur’an kepada anak anak nya, minimal mulai dari kelompok juz 30.

Barulah, anak anak akan semakin penasaran dan mengetahui aktivitas rutin yang kita lakukan.

Memberikan Jadwal Rutin

Yang Kedua, memberikan jadwal rutin agar anak anak memahami mana waktunya bermain, dan mana waktunya bersama al qur’an

Misalkan dengan membuat waktu konsisten setelah shalat subuh, mulai dari pukul 05.00-06.00

setiap hari.

Dan juga, yang tidak kalah penting waktu murojaah ,jika mereka sudah di kenalkan dengan hafalan al quran,

Ingat !, di tahap ini, jangan mendekte, berikan mereka ruang untuk memahami secara perlahan setiap hari.

Jangan terburu beru, memtik hasilnya. Tentu orang tua ingin anak anak cinta dengan al qura’n sampai ia dewasa nanti.

Bukan hanya, saat ada orang tuanya saja.

Menceritakan Keutama Shohibul Qur’am

Yang Ketiga, ialah menceritakan hadits haidits keutamaan membaca atau menghafal al quran

Di dalam Shahihaian, Aisyah radhiyallahuanha, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ((الْمَاهِرُ بِالْقُرْآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ)) [ أخرجه مسلم ]

“Orang yang pandai (mahir) membaca al-Qur`an ia bersama para malaikat yang mulia, sedangkan orang yang membaca al-Qur`an tetapi  terbata-bata saat membacanya, maka untuknya dua pahala.

Nah, dengan menceritakan keutamaan-keutamannya seperti ini, tumbuhlah semangat dari dalam dirinya.

Berdoa

Selain menekankan agar senantiasa ber-ikhtiar untuk mendidik anak-anak yang Sholeh, yaitu dengan mencitai al quran.

Yang perlu di perhatikan adalah berdoa kepada Allah semata.

Seperti halnya yang di ajarkan oleh Nabi Zakariya ‘alaihis salaam, yang senantiasa berdoa, di berikan keturunan yang shalih,

رَبِّ هَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً إِنَّكَ سَمِيعُ الدُّعَاءِ

“ [Ya Tahun kami, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau (Allah) Maha Mengdengarkan doa]

 (QS. Ali Imron: 38).

Untuk itulah, kita membiasakan berdoa sebagai bentuk tawakal atas usaha usaha yang sudah kita lakukan.

Leave a Comment