Niat dalam ibadah adalah perkara yang sangat penting dalam ibadah mahdoh maupun ghoiru mahdhoh.
Niat oleh terbagi menjadi dua pendapat harus ecara jhr maupun secara sembunyi.
Namun urgensi dari keduanya adalah niat yang kita lakukan harus benar – benar karena Allah bukan yang lainnya.
Al-Arbain An-Nawawiyah nomor pertama, tentang niat yaitu setiap amalan tergantung pada niat.
Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa ia menengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.” (HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]
Kedudukan Niat Dalam Ibadah
Niat dalam Ibadah memiliki kedudukan tersediri, bukan hanya sekedar lafadz yang di ucapkan namun menjadi sesuatu yang tidak Nampak namun menentukan amalan terserbut.
Untuk itu, pada kesempatan kali ini akan di bagi menjadi beberapa sub penjelasan yaitu ;
Makna Niat
Makna niat adalah sesuatu yang mengawali segala bentuk aktivitas pekrjaan maupun ibadah yang tidak Nampak secara dzohir.
Niat tidak dapat di ketahui oleh siapapun kecuali dirinya sendiri.
Namun hanya bisa di ketahui melaui perbuatan atau amaliahnya saja.
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.”
(HR. Bukhari dan Muslim) [HR. Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907]
Dari hadits di atas kita telah mengetahui bahwa niat menentukan amalan akan di terima atau tidak diterima oleh Allah.
Kemurnian Niat harus benar benar di tujukan kepada Allah bukan semata mata karena Manusia.
Karena hal tersebut akan bernilai sia sia di mata Allah.
Fungsi Niat
Fungsi niat dalam ibadah memiliki beberapa fungsi di antaranya
- Sebagai pembeda amalan satu dengan yang lainnya
Niat dalam ibadah tentunya untuk membedakan satu ubadah dengan yang lainnya.
Misalkan dalam puasa sunnah dan wajib.
Niat mementukan ibadah yang akan kita lakukan
- Tidak di terima suatu ibadah jika tanpa niat
Suatu amalan ibadah tentunya tidak akan di terima jika tidak di dasarkan atas niat ikhlas karena Allah.
Tentunya jika seseorang shalat tanpa di dasari niat maka bisa jadi shalatnya tidak di terima
- Membuat amalan menjadi bernilai Ibadah
Taukah kalian jika sesuatu hal yang kita lakukan karena Allah.
Maka pekerjaan itu berniali ibadah di sisi Allah.
Misalkan Ketika bekerja, karena Allah semata maka hal tersebut ia lakukan untuk mengharap ridho Allah
Makan allah menghitungnya sebagai suatu amalan pahala di sisi Nya.
Baca juga : Memperbaharui Niat
Urgensi Niat Dalam Ibadah
Pembahasan berikutnya seberapa pentingkah niat dalam Ibadah?
Niat berhubungan dengan keikhlasan seseorang dalam mengamalkan ibadah kepada Allah.
Kesinambungan dari Niat sendiri adalah ikhlas.
Sampi titik ini kita menjadi faham bahwa niat menetukan perbuatan yang akan di lakukan di terima Allah atau tidaknya.
Kesimpulan Niat Dalam Ibadah
Kesimpulannya,
- Niat menentukan suatu ibadah di terima atau tidak di terima
- Niat merupakan awal di mulainya suatu amaliyah dan mutlak semua pekerjaan ibadah di dasarkan niat karena Allah semata
Ikuti Seputar Rumah Tahfidz Muntilan di Media Sosial Kami FB rumah tahfidz Muntilan