Mendidik Anak Generasi Z

//

Mendidik Anak Generasi Z memperlukan ketelatenan dan kesabaran yang esktra.

Baik dari sisi orang tua maupun dari sisi guru sebagai pendidik di sekolah juga harus memulai mempelajari hal baru.

Mendidik Anak Generasi Z tidak sama dengan mendidik anak generasi Baby Bom.

Karena pada setiap generasi ada perbedaan teknologi yang berekembang dan situasi yang berbeda.

Generasi Z sendiri bisa di klasifikasikan mereka yang saat ini duduk pada usia  SMA.

Yang kita sebut sebagai generasi Z.

Generasi Z disematkan untuk mereka yang lahir pada rentang tahun 1997 hingga 2012.

Generasi Z juga  dikenal sebagai generasi digital atau digital natives, karena mereka lahir di tengah teknologi yang canggih dan pesat sehingga banyak aktivitas sehari-hari yang dilakukan melalui digital.

 Termasuk dalam hal berinteraksi dalam dunia  belajar.

 Inilah salah satu tantangan seorang guru yang mendidik anak didiknya di bangku SMA.

Dari perkembangan teknologi inilah yang membuat generasi Z lebih cenderung banyak tau sekalipun belum memperlajari hal tersebut.

Nah, Untuk lebih jelasnya ada beberapa ciri khas anak generasi Z;

Mendidik Anak Generasi Z ; Digital Natives

Yang Pertama ialah Digitas Natives yaitu  Gen Z cenderung ribut soal identitas dan pengakuan di lingkungannya.

Mereka begitu mempedulikan pengajuan di dunia media sosial, ketimbang di dunia nyata dalam kesehariannya.

Karena itulah mereka ramai ramai berinteraksi dalam dunia Facebook, Twitter, Youtube , Tiktok mapun aplikasi Interakasi Lainnya.

Semakin banyan interkasi like ataupun viewer.

Mereka semakin di anggap di akui dalam lingkungan bermedia social.

Dari sinilah orang tua harus teliti dan bertidak dengan benar.

Mulai dari melakukan pendekatan hingga komunikasi kepada Anak-anak.

Karena jika mereka tidak di pantau dan didampingi dalam kesehariannya, bisa bisa yang terjadi keributan antara anak dan orang tua.

Generasi Yang Realistis

Yang kedua Generasi Z lebih suka hal hal yang berbau realistis.

Berbeda halnya dengan generasi baby bom yang lebih kepada hal hal yang berbau mistis.

Anak anak Gen z lebih banyak menghabiskan waktu dengan tekonologi google.

Sehingga apapun yang terjadi , mereka akan merujuk kepada google sebagai solusi atas ketidak tahuannya.

Tentu orang tua sudah saatnya open mind dengan perkembangan anak anaknya serta perkembangan teknologi itu sendiri.

Mendidik Anak Generrasi Z; Anak Pembelajar

Generais Z adalah generasi pembelajar, mereka menyukai hal – hal baru.

Jika orang tua bisa mendalami dengan seksama, mereka adalah anak anak yang ingin mengenal dunia baru lebih besar dari pada dunia anak anak generasi baby bom.

Nah, tentu ini peluang agar orang tua dan anak saling duduk bersama.

Berkomunikasi dan melihat bagaimana pola keseharian mereka.

Mendengarkan apa keluhan dan hal-hal baru yang selama ini mereka pelajari atau mereka lihat.

Jangan sampai orang tua men judge anak berdasarkan paradigama lama yang selama ini di bangun.

baca juga : pendidikan anak dalam islam

Keselahana mendidik Anak

Dalam pembahasan yang ketia ini adalah kesalahan dalam mendidik anak.

Jika kita interview seputar pekerjaan hal yang sering di tanyakan adalah pengalaman pekerjaan.

Ada perlakukan berbeda antara fress graduate dengan yang telah memiliki pengalaman.

Oleh karena itu selakyaknya orang tua juga ikut belajar dalam kesehariannya.

Orang Tua juga harus mempelajari berbagai kesalahan pola asuh dari mulai kecil, hingga kesalahan kata kata yang di ucapkan saat mendidik sang buah hati.

Pentingnya menjadi orang tua pembelajar adalah agar anak juga memliki rasa saling mengerti satu sama lainnya.

Untuk lebih lengkapnya baca Kesalahan Mendidik Anak

Follow FB : rumahtahfidzmuntilan

Leave a Comment