Toleransi Dalam Islam

//

Toleransi dalam Islam memberikan arahan bagi setiap muslim untuk tidak melarang ibadah agama lain dalam menjalankan aktivitasnya.

Islam sangat tegas terkait dengan memberikan toleransi dengan agama yang berbeda.

Sikap toleransi menunjukkan bahwa islam menghargai perbedaan satu sama lainnya, sehingga tercipta ukhuwah serta menjahui perpecahan

Islam membolehkan kita untuk meniru hal hal baik yang bersifat muamalah selama tidak menselisihi apa yang ada dalam Al Quran dan Hadits, serta pendapat para ulama.

Selain hal hal tersebut, tentunya kita di larang untuk mengikuti hal yang berkaitan dengan aqidah

Mulai dari meniru beribadah contonya, hal ini tentu sangat di larang dalam islam, karena bisa menjadi merusak akidah.

Bukan lagi disebut dengan toleransi yang di sebut oleh AgamaI slam.

Firman Allah ;

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu.

Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu.

 Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang zalim.” (QS. Al Mumtahanah: 8-9)

     I.            Bentuk Toleransi Dalam Islam

Toleransi dalam islam sudah di ajarkkan sedari dulu, islam bukanlah agama yang suka memaksa sesuai dengan kehendaknya sendiri.

Dari sinilah kita tau bahwa islam sangat berlemah lembut dalam mengajak kebaikan, jauh dari stigma kekerasan.

Ada beberapa bentuk toleransi bergama diantaranya ;

a.     Bermuamalah Dengan Tetangga Non Muslim

Bentuk toleransi dalam islam yang pertama adalah bermualah dengan tetangga meskipun berbeda agama, suku, maupun keyakinan mereka.

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil” (QS. Al-Mumtahah: 8)

Berbauat baik sebagai layaknya manusia tetap harus di lakukan, karena hal itu merupakan bentuk muamalah.

Batasannya sangat tegas yaitu bab aqidah, selama hal ini tidak di usik tentunya kita harus berbuat baik dengan tetangga.

b.     Dilarang Keras Memerangi Non Muslim

Toleransi dalam islam yang berikutnya adalah di larang memerangi non muslim.

Zaman Rasulullah islam tidak pernah memulai perang manakala tidak di dzolimi oleh orang orang kafir.

Sehingga secara garis besar kita tidak boleh melukai non muslim sekecil apapaun.

“Barangsiapa membunuh seorang kafir dzimmi, maka dia tidak akan mencium bau surga. Padahal sesungguhnya bau surga itu tercium dari perjalanan empat puluh tahun.

HR. An Nasa’i. dishahihkan oleh Syaikh Al Albani

Baca juga : keutamaan berlemah lembut

II.            Hadits Tentang Toleransi Dalam Islam

Di atas kita telah mempelajari tentang beberapa bentuk dari toleranasi dalam keseharian.

Ada beberpa hadits yang juga mempertegas tentang toleransi dalam islam .

a.     Larangan Toleransi berlebihan

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Wahai Muhammad, bagaimana jika kami beribadah kepada Tuhanmu dan kalian (muslim) juga beribadah kepada Tuhan kami.

Kita bertoleransi dalam segala permasalahan agama kita.

Apabila ada sebagaian dari ajaran agamamu yang lebih baik (menurut kami) dari tuntunan agama kami, maka kami akan amalkan hal itu. Sebaliknya, apabila ada dari ajaran kami yang lebih baik dari tuntunan agamamu, engkau juga harus mengamalkannya.”

Tafsir Al Qurthubi 20: 225, Darul Kutub Al-Mishriyyah,

b.     Toleransi Dalam Islam Saling Memberi Hadiah

Dari Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma

“’Umar pernah melihat pakaian yang dibeli seseorang lalu ia pun berkata pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

“Belilah pakaian seperti ini, kenakanlah ia pada hari Jum’at dan ketika ada tamu yang mendatangimu.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun berkata,

“Sesungguhnya yang mengenakan pakaian semacam ini tidak akan mendapatkan bagian sedikit pun di akhirat.”

 Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam didatangkan beberapa pakaian dan beliau pun memberikan sebagiannya pada ‘Umar. ‘Umar pun berkata,

“Mengapa aku diperbolehkan memakainya sedangkan engkau tadi mengatakan bahwa mengenakan pakaian seperti ini tidak akan dapat bagian di akhirat?

” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab,

“Aku tidak mau mengenakan pakaian ini agar engkau bisa mengenakannya. Jika engkau tidak mau, maka engkau jual saja atau tetap mengenakannya.”

 Kemudian ‘Umar menyerahkan pakaian tersebut kepada saudaranya  di Makkah sebelum saudaranya tersebut masuk Islam.

(HR. Bukhari no. 2619).

III.            Kesimpulan Toleransi Dalam Islam

Tolernasi dalam islam, secara garis besar memberikan arahan kepada setiap muslim untuk tegus dalam memgang aqidahnya.

Tidak boleh merendahkan ataupun melukai non muslim, sehingga bisa terbentuk kaidah muamalah dalam bertetangga

Follow ; rumahtahfidzmuntilan

Leave a Comment