Mencetak Keluarga Penghafal Quran

//

Mencetak keluarga penghafal quran, di butuhkan kesungguhan dan ketekunan dalam kehidupan sehari hari.

Banyak tantangan yang di hadapi mulai dari bekerja, jadwal sekolah, dan komunikasi antara Ayah, Ibu dan anak anak.

Gagagsan mencetak kelurga penghafal qur’an harus di komunikasikan dengan baik.

Supaya, tidak hanya menjadi pendidikan yangdi rencakan tanpa adanya realiasi yang jelas.

Selain, mendidikn dengan semangat penghafal qur’an.

Orang tua juga perlu membentuk kurikulum dalam 1 semester, Supaya capaian yang di harapkan bisa tercapai.

Agar cita cita membnetuk keluarga penghafal quran bisa terwujud, hendaknya orang tua menjaga kesungguhannya melalui motivasi al quran.

anak anak penghafal quran

motivasi menghidup keluarga penghafal al-Quran

Motivasi menghidupkan kelurga penghafal al quran yaitu motivasi.

Dalam hadits Riwayat Ath Thbarani di jelaskan

“Didik anak anakmu pada 3 hal, mencitai nabi kalian, mencintai ahli bait (kelurga) nya dan membaca Al-Qur’an karena orang yang memelihara Al Qur’an akan berada di bawah naungan singgasana Allah di hari yang tidak ada naungan selain naungan Nya bersama para nabi dan orang orang uang suci

Selain itu juga anjuran mengajarkan kisah kisah heroik yang terjadi dimasa Rasulullah, kisah kisah para sabahat yang mulia, para pemimpin yang agung dan kisah kisah pertempuran sepanjang Sejarah.

Motivasi mencetak keluarga penghafal quran lewat kisah kisah

Langkah pertama ,yang harus di kuatkan, adalah menamankan rasa cinta al qur’an dengan menggiatkan kegiatan tadarus rutin dalam kelurga

“Sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari al-Quran dan mengajarkannya.” (HR. Bukhari Muslim).

Para ulama, menekankan untuk menjaga motivasi dalam menghafal al quran, karena sifat hati untuk senantiasa berbolak balik.

Terlebih, memperlihatkan banyaknya anak anak yang sudah hafal qur’an pada usia yang masih sangat muda.

Dengan begitu, mereka akan meresa tidak sendirian dalam memulai menghafal al quran.

Meyakinkan mereka tentang penghafal Qir’am adalah generasi yang utaman yang di jelaskan dalam hadist riwatay Bukhori Muslim

 “Sesungguhnya Allah mempunyai keluarga di antara manusia, para sahabat bertanya, ‘Siapakah mereka ya Rasulullah?’ Rasul menjawab, ‘Para ahli al-Quran, merekalah keluarga Allah dan pilihan-pilihan-Nya.’”

(HR. Ahmad)

Juga di jelaskan dalam Riwayat lainnya, tentang tingginya derajat orang orang yang membaca Al Al Quran

Dari Aisyah ra ia berkata, “Rasulullah saw bersabda, ‘Orang yang membaca al-Quan sedangkan ia mahir bersama para malaikat yang mulia dan taat, dan orang yang membaca al-Quran terbata-bata dan merasakan kesulitan, ia mendapat dua pahala.’”

(Mutafaqun ‘Alaih)

Motivasi Keutamaan Penghafal Al Quran

Yang kedua, adalah motivasi keutamaan penghafal Al Qur’an,

Ibnu Khaldun menunjukkan pentingnya mengajarkan Al Quran kepada anak anak dan menghafalkannya.

Menurutnya pengajaran Al Quran ini merupakan dasar bagi seluruh sistem Pendidikan di negara negara islam.

Sebab Al Quran adalah salah satu identitas Agama yang dapat mengukuhkan Aqidah dan menancapkan iman.

Juga Ibnu Sina berpesan dalam buku As-Siyasah untuk memulai Pendidikan anak dengan mengajarkan Al Qur’an sebagai persiapan bagi Pendidikan fisik dan intelektualnya.

Sehingga anak dapat meyerap Bahasa Aslinya dan mengenali jalan jalan keimanan.

Disamping itu, ada pula Riwayat yang mejelaskan tentang kedudukan penghafal aq quran,

Yauitu akan di pakaikan  mahkota kemuliaan di surga.

“Mereka akan dipanggil, ‘Di mana orang-orang yang tidak terlena oleh menggembala kambing dari membaca Kitab-Ku?’

 Maka berdirilah mereka dan dipakaikan kepada salah seorang mereka mahkota kemuliaan. Diberikan kepadanya kesuksesan dengan tangan kanan, dan kekekalan dengan tangan kirinya. Jika kedua orang tuanya seorang muslim, maka keduanya akan diberi pakaian yang lebih bagus dari dunia dan seisinya. Kedua orang tuanya akan mengatakan, ‘Bagaimana kami bisa mendapatkan ini?’

Maka akan dijawab, ‘Ini karena anakmu berdua membaca al-Quran.’”

(HR. Attabrani)

Membangun keluarga Qurani

Membangun keluarga Qurani merupakan cita cita setiap keluarga muslim,

Dalam sebuah Riwayat buku Sejarah dan sastra bahwa al Fadhl Bin Zain suatu ketika melihat anak dari seorang Arab Badui.

Ia Kagum denga apa yang dilihatnya, lalu Al Fadhl bertanya kepada Wanita itu dan ia menjawab

Saat ia berusia lima tahun aku menyerahkannnya kepada seorang guru untuk belajar membaca dan menghafal al qur’an.

Lalu ia mengajarkannya syair dan meriwayatkannya. Ia Juga di motivasi dengan kejayaan kaumnya dan di ajarkan untuk meneladani sikap sikap mengagumkan ayah dan kakenya.

Saat ia menginjak usia baligh, aku mengajarkan menunggang kuda, lalu mengajarkan berkuda, menyandang senjata, berjalan ke berbagai pemukinan dan mendengarkan seruan yang terang.

Hendaknya para orang tua bisa menjadikan Al Qur’an sebagai pondasi agar Aqidah dan Akhlaq anak bisa terbentuk.

Baca juga : Metode Menghafal Al Qur’an

Leave a Comment